Rabu, 18 Januari 2012

Selingkuh


Aku kurang pandai memaknai kata itu. Mungkin selingkuh itu seperti getah. Iya getah, getah yang menempel di tubuh, yang enggan hilang kalau bukan diri sendiri yang brontak. Getah yang membekas tak indah, penuh dengan sisa pahit.

Makna selingkuh sungguh berkonotasi liar. Aku menyebutnya racun. Racun yang bisa saja membunuh secara berlahan. Racun yang bisa melumpuhkan sebagian dari bagian yang santun. Bagian yang sisi kemanusiaannya menghilang, leyap, tanpa berlogika.

Kenapa harus melakukan selingkuh, jika kau paham akan makna kata itu. kembali perpikir bahwa ketika sudah berbagi, mungkin kau akan merasakan suatu ketidak-adilan yang menyerupai kebohongan dan dibalut cinta yang lekang. Ya, cinta yang hanya menyakiti. Cinta yang sekedar bermakna pura - pura. Cinta yang memiliki expired. Cinta yang hanya dirasa separuh saja, tidak utuh.

-Mungkin selingkuh itu adalah mencoba berbagi cinta yang salah-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar