Aku kurang pandai memaknai kata itu. Mungkin
selingkuh itu seperti getah. Iya getah, getah yang menempel di tubuh, yang
enggan hilang kalau bukan diri sendiri yang brontak. Getah yang membekas tak
indah, penuh dengan sisa pahit.
Makna selingkuh sungguh berkonotasi liar.
Aku menyebutnya racun. Racun yang bisa saja membunuh secara berlahan. Racun
yang bisa melumpuhkan sebagian dari bagian yang santun. Bagian yang sisi
kemanusiaannya menghilang, leyap, tanpa berlogika.
Kenapa harus melakukan selingkuh, jika kau
paham akan makna kata itu. kembali perpikir bahwa ketika sudah berbagi, mungkin
kau akan merasakan suatu ketidak-adilan yang menyerupai kebohongan dan dibalut
cinta yang lekang. Ya, cinta yang hanya menyakiti. Cinta yang sekedar bermakna
pura - pura. Cinta yang memiliki expired. Cinta yang hanya dirasa separuh saja,
tidak utuh.
-Mungkin selingkuh itu adalah mencoba
berbagi cinta yang salah-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar