Jumat, 20 Juli 2012

TakKan Pernah

Ditengah keramaian
Suara riuh rendahnya dunia
Dan kurasa sangat sepi
Hanya suaramu ingin ku dengar
Di kesunyian ini dan memecah keheningannya
Kemanapun aku pergi
Tiada tempat bisa menghiburku
Aku pun smakin sepi
Hangat pelukmu ingin ku rasa
Dimalam yang dingin ini dan memecah kebekuannya
Tak kan pernah ku berpikir berpaling darimu
Walau kesepian menyiksa
Tak sedikit ku merasa lelah denganmu
Walau kau tak ada disini
Diantara banyaknya manusia
Berpasangan dan berbagi rasa
Aku hanya menyaksikan
Hanya dirimu yang aku tunggu
Sampai kini ku bertahan dan menerima kenyataan.

          Kata-kata diatas adalah syair dari lagunya BIP_Takkan Pernah. Lagu ini dulu pernah direkomendasikan mantan Lis ketika kita masih pacaran. Isinya sih dalem banget, lumayan bikin hati adem kalo dengerin lagu ini, coz dulu kita long distance gitu. Kepercayaan dan kesetian yang dalem dari segala yang diharapkan. Bentuk kesetiaan yang dipertanyakan.
 Jadi inget dia deh, yaaaa hanya sekedar merindukan dia yang dulu.

Kamis, 19 Juli 2012

yyyiiipiiiiii

Dua bulan tak menulis itu rasanya seperti memakan coklat tepat pada gigi yang sakit. iya, tak enak, tak nyaman. hihiihihi. Kali ini saya sangaat mengangeni menulis. Bagaimana tidak, semua kata sudah menumpuk dan hampir tumpah tak ada lagi tempat tuk menampung.

***

Tepat hari ini, hari dimana saya mantengin tv agar sayaa tau kapan harus memulai puasa dan pemerintah pun menyatakan hari sabtu mulai berpuasa. Alhamdulillah Tuhan masih mengizinkan saya tuk bertemu dengan ramadhan tahun ini, dan lebih bersyukur lagi, saya bisa berpuasa di kota saya sendiri, berkumpul lagi dengan mereka orang yang saya cintai. yyyiiipiiiiii.


Marhaban Ya Ramadhan, berharap ramadhan tahun ini lebih khusuk, lebih mahir mencuri waktu tuk beribadah. amin

Kamis, 12 April 2012

IbuKu

Kembali membuka album foto puluhan tahun lalu. Kemudian membuka lebar demi lembar dan aku menemukan foto ibuku dulu ketika beliau masih sehat dan bisa berjalan layaknya ibu-ibu lainnya. Sakit yang membuatnya sulit berjalan dan bahkan sulit tuk berkata–kata, walau aku tau dia ingin. Tiba-tiba dada terasa sesak dan air mata pun tumpah tak terbendung. Ya, aku merindukan beliau, lagi–lagi merasa sangat membutuhkan ibuku.

Dulu setiap kali aku mendengar ada ibu dari teman yang berpulang ke Tuhan. Aku selalu bertanya, bagaimana jika hal itu aku yang mengalaminya?? Lalu bagaimana aku bisa melewati hari-hari kedepan tanpa ibu?? Yaa aku sudah mengalaminya. Aku sudah merasakan kehilangan itu sejak lama. Merasa nelangsa kehilangan seseorang yang pertama kali memelukku di dunia. Merasa hidupku tak ada artinya lagi.

Lalu kemudian semua tentang yang kemarin berputar di otakku. Hari – hari ketika ibu membuatkan sarapan untukku, memakaikan seragam sekolah, dan kemudian mengantarkan ku ke sekolah. Aku sangat merindukan itu semua dan juga ibuku.

Sungguh aku telah melewati begitu banyak hal manis dengannya. Aku bersyukur ketika beliau hidup masih sempat merawat beliau, meski itu belum seberapa. Yang menjadi sangat menyesal adalah ketika aku anak perempuannya belum menoreh kata bangga selama beliau hidup. I do Love you Mam.

Ibuku, dia perempuan biasa yang sungguh luar biasa. Aku yakin, kebanyakan anak pasti menganggap ibu merekalah yang terbaik. Dan aku adalah seorang perempuan yang ingin mencontoh setiap laku ibu yang tak pernah mengeluh walau kadang begitu lelah dengan aktifitas beliau.

Ibuku adalah perempuan yang pandai memasak, mengurus anak, bahkan menjahit. Meski beliau sibuk dengan pekerjaannya sebagai pengajar, tetapi beliau tidak pernah menelantarkan suami dan anaknya. Selalu ada waktu untuk kami di rumah. Ibu juga masih sempat menjahitkan ku baju. Dan aku ingin menjadi seperti ibuku yang bisa sangat kuat dan hebat dengan cara beliau sendiri.

Sekarang ketika ibuku tak lagi ada, aku banyak kehilangan hal-hal yang mungkin ketika ada masih bisa kami lakukan bersama. Jujur saja aku selalu iri bila melihat anak perempuan lain tengah belanja bersama ibunya dan masih bisa makan masakan ibunya.

Ibu, aku begitu mencintaimu. Walau tidak akan mampu menyamai cinta yang telah engkau berikan selama ini, selama engkau menemani hidupku. Dan engkau adalah bidadari surga.

Ibu…
Dae, aku dan kakak mencintaimu habis–habisan dan menyayangimu tanpa ampun.

Kota bima,, November 2007, 8:07AM_Kamarku, tempat terakhir ibu menghembuskan nafas. Kamar ini masih tetap sama bu.

Jumat, 09 Maret 2012

Bicara

Hei,
aku dihadapanmu sekarang
ada yang ingin aku bicarakan
hanya berdua saja denganmu
aku harap kau mau mendengarkanku

Hei.
santai saja
wajah kawatirmu terlihat jelas oleh mataku
kenapa kau begitu takut,
aku belum berkata
apa wajahku sebegitu tampak menakutkan,
atau tatapan mataku seperti ingin menerkammu 

Begini,
ada rasa sesak ketika aku berdekatan denganmu
bukan berarti aku menginginkanmu jauh
tidak.
hanya saja, kadang napasku sedikit sukar tertata
kamu tau kenapa?
aku hanya ingin kau mau mendekapku erat
buat aku tenang
buat aku hangat

Sabtu, 03 Maret 2012

Tak Pernah Benar-benar Lupa

Ketika memutuskan tuk mengakhiri cerita yang tertulis oleh waktu, aku merasa bahwa aku perlu melupakan mereka. Iya, mereka mantan orang yang pernah aku sayangi. Aku tak utuh melupakan mereka, mungkin mereka yang sekarang sudah melupakan aku, jauh sebelum aku melangkah dan menyakinkan diri bahwa mereka bagian dari kisah hidupku.

Ternyata aku tak pernah benar-benar bisa melupakan mereka. Aku sudah mencoba untuk melupakan, tapi aku tak mampu lupakan. Aku hanya manusia biasa, dan otak manusia bukan komputer yang bisa menghilangkan memori semudah menginstal ulang kembali. Hatiku pun juga bukan buku yang bisa dengan mudahnya dibuang, dibakar, dan lalu menghilang.

Aku hanya manusia, sebab semakin aku mencoba untuk melupakan semua tentang yang kemarin, semakin aku terperangkap dalam kenangan ketika bersama dulu. Entah kenangan indah ataupun kenangan yang buat airmata pecah. Seberapa pun busuknya, seberapa pun indahnya, aku selalu tak pernah berhasil untuk bisa berhenti mengingat.

Sekarang aku akan menyimpan semua kenangan bersama mereka mantan orang yang pernak aku sayangi dalam kotak di dasar hatiku dan membiarkan waktu yang akan menguburnya bersama kenangan-kenangan yang lain. Iya, kenangan yang layak leyap.

-Berusaha melupakan adalah berusaha untuk terus mengingat-

Kamis, 01 Maret 2012

22 + 25 = 24

"ini tentang peperangan dalam menenangkan jiwa"
***
Hari begitu melelahkan. Iya, bulan februari kemarin adalah bulan dimana aku dan mereka berusaha menjadi orang yang diperuntukkan tak tau putus asa. Kesungguhan, ketekunan tuk menghargai waktu merupakan salah satu kunci menuntaskan tanggung jawab terhadap orang tua. Lengkapnya adalah waktu, usaha dan do'a yang kerap membarengi semua laku dan lisan.

Kala itu jantung berdetak kencang, nafas sedikit sulit tertata, dengan terbata-bata aku mengucap syukur. Terima kasih Ya Allah atas segala rahmad dan karuniaMu. Terima kasih atas semua pinta yang telah Engkau genapi, atas lirih dipertiga malam yang sudah Engkau amini. Kini aku bisa bernafas lega. Tanggung jawabku telah tertunai. Akhirnya skripsi yang menahun dan tak berexpired bisa terselesaikan.
***
Tepat tanggal 22 februari kami berperang untuk memberikan pertanggungjawaban terhadap apa yang telah kami buat. ini adalah jadwal ujian kompre :
 
Jadwal ini sudah membuat perut mules, mata sulit terpejam, keringat tanpa henti bercucur dan kelaparan tiba-tiba hilang.

Wajah-wajah gelisah sebelum kompre. Aku tepat disebelah kiri, yang tengah @sa'ban dan yang sebelah kanan @lady. Yang ini khusus cewek.

Ini wajah para cowok lebay di Teknik Lingkungan. Gayanya sih boleh. Yang lagi pura-pura mencet Hp itu @hary, yang pake kaca mata @dimas, yang sok keren samping dimas itu @andre dan sebelah andre adalah @pian cowok paling grogi di TL. hehehe

Dan lihatlah wajah kami setelah pengumuman kompre, ini nih :
 Wajah bahagia karena kami semua lulus dengan nilai yang memuaskan, Hoooreeeeeiii!!!!!
***
Pada tanggal 25 februari, kami mengikuti yudisium. Yudisium adalah pengesahan kami untuk lulus mengikuti wisuda. Dan ini dokumentasinya ::
 
Bareng Kajur dan Sekjur Teknik Lingkungan

Teknik Lingkungan hanya memproduksi 7 Sarjana ITN Malang.
***
Terimakasih februari, kau memberikan begitu banyak semangat. Keindahan bulanmu yang buatku bahagia.

Hai maret, Bulan dimana aku dilahirkan dan aku mencintaimu. Maret ceriaaaaa :)

Jumat, 10 Februari 2012

Kalut

Lagi-lagi jarak menggelisahkan diriku dan memikirkan bahwa aku lebih membutuhkan ketulusan hatimu mencintaiku. Tentu saja itu semua akan terpahami dihati ini. Ketika semua akan menjadi hilang, dan menjadikan suatu kepergian yang tak pernah mengenal kata pulang. Aku akan tersadar, kehilanganmu tak tergantikan.

Aku disini dengan tubuh yang dipenuhi peluh. Setiap aku mengingat kehilangan, tubuhku seketika bereaksi dengan mengeluarkan toxit melalui keringatku. Mungkin toxit itu yang selama ini membuatku kalut. Kalut yang menghimpit hati yang tertitik dipenghujung pahit.

Aku seperti merasakan indra penglihatku tak seperti dulu, yang begitu tajam melihat sisi yang hampir tak terlihat jelas. Aku merasa buram, kabur, hampir tak terlihat dan mungkin akan buta. Sekalut inikah aku Tuhan.

Aku tak bisa memaksa hatiku tuk menerima cinta baru lebih dini. Aku butuh tuk berfikir. Berfikir bagaimana perasaanmu ketika tau bahwa aku sudah menemukan penggantimu. Mungkin kamu marah atau sebaliknya tersenyum. Entahlah.

Kamu yang sangat paham tentang aku. Semoga aku tak pernah lagi sekalut ini. semoga aku bisa lebih tenang ketika bersedia tuk dicintai. Semoga aku bisa mengikhlaskan semua yang terpendar, hilang tanpa sisa. I hope soo.