Jumat, 09 Maret 2012

Bicara

Hei,
aku dihadapanmu sekarang
ada yang ingin aku bicarakan
hanya berdua saja denganmu
aku harap kau mau mendengarkanku

Hei.
santai saja
wajah kawatirmu terlihat jelas oleh mataku
kenapa kau begitu takut,
aku belum berkata
apa wajahku sebegitu tampak menakutkan,
atau tatapan mataku seperti ingin menerkammu 

Begini,
ada rasa sesak ketika aku berdekatan denganmu
bukan berarti aku menginginkanmu jauh
tidak.
hanya saja, kadang napasku sedikit sukar tertata
kamu tau kenapa?
aku hanya ingin kau mau mendekapku erat
buat aku tenang
buat aku hangat

Sabtu, 03 Maret 2012

Tak Pernah Benar-benar Lupa

Ketika memutuskan tuk mengakhiri cerita yang tertulis oleh waktu, aku merasa bahwa aku perlu melupakan mereka. Iya, mereka mantan orang yang pernah aku sayangi. Aku tak utuh melupakan mereka, mungkin mereka yang sekarang sudah melupakan aku, jauh sebelum aku melangkah dan menyakinkan diri bahwa mereka bagian dari kisah hidupku.

Ternyata aku tak pernah benar-benar bisa melupakan mereka. Aku sudah mencoba untuk melupakan, tapi aku tak mampu lupakan. Aku hanya manusia biasa, dan otak manusia bukan komputer yang bisa menghilangkan memori semudah menginstal ulang kembali. Hatiku pun juga bukan buku yang bisa dengan mudahnya dibuang, dibakar, dan lalu menghilang.

Aku hanya manusia, sebab semakin aku mencoba untuk melupakan semua tentang yang kemarin, semakin aku terperangkap dalam kenangan ketika bersama dulu. Entah kenangan indah ataupun kenangan yang buat airmata pecah. Seberapa pun busuknya, seberapa pun indahnya, aku selalu tak pernah berhasil untuk bisa berhenti mengingat.

Sekarang aku akan menyimpan semua kenangan bersama mereka mantan orang yang pernak aku sayangi dalam kotak di dasar hatiku dan membiarkan waktu yang akan menguburnya bersama kenangan-kenangan yang lain. Iya, kenangan yang layak leyap.

-Berusaha melupakan adalah berusaha untuk terus mengingat-

Kamis, 01 Maret 2012

22 + 25 = 24

"ini tentang peperangan dalam menenangkan jiwa"
***
Hari begitu melelahkan. Iya, bulan februari kemarin adalah bulan dimana aku dan mereka berusaha menjadi orang yang diperuntukkan tak tau putus asa. Kesungguhan, ketekunan tuk menghargai waktu merupakan salah satu kunci menuntaskan tanggung jawab terhadap orang tua. Lengkapnya adalah waktu, usaha dan do'a yang kerap membarengi semua laku dan lisan.

Kala itu jantung berdetak kencang, nafas sedikit sulit tertata, dengan terbata-bata aku mengucap syukur. Terima kasih Ya Allah atas segala rahmad dan karuniaMu. Terima kasih atas semua pinta yang telah Engkau genapi, atas lirih dipertiga malam yang sudah Engkau amini. Kini aku bisa bernafas lega. Tanggung jawabku telah tertunai. Akhirnya skripsi yang menahun dan tak berexpired bisa terselesaikan.
***
Tepat tanggal 22 februari kami berperang untuk memberikan pertanggungjawaban terhadap apa yang telah kami buat. ini adalah jadwal ujian kompre :
 
Jadwal ini sudah membuat perut mules, mata sulit terpejam, keringat tanpa henti bercucur dan kelaparan tiba-tiba hilang.

Wajah-wajah gelisah sebelum kompre. Aku tepat disebelah kiri, yang tengah @sa'ban dan yang sebelah kanan @lady. Yang ini khusus cewek.

Ini wajah para cowok lebay di Teknik Lingkungan. Gayanya sih boleh. Yang lagi pura-pura mencet Hp itu @hary, yang pake kaca mata @dimas, yang sok keren samping dimas itu @andre dan sebelah andre adalah @pian cowok paling grogi di TL. hehehe

Dan lihatlah wajah kami setelah pengumuman kompre, ini nih :
 Wajah bahagia karena kami semua lulus dengan nilai yang memuaskan, Hoooreeeeeiii!!!!!
***
Pada tanggal 25 februari, kami mengikuti yudisium. Yudisium adalah pengesahan kami untuk lulus mengikuti wisuda. Dan ini dokumentasinya ::
 
Bareng Kajur dan Sekjur Teknik Lingkungan

Teknik Lingkungan hanya memproduksi 7 Sarjana ITN Malang.
***
Terimakasih februari, kau memberikan begitu banyak semangat. Keindahan bulanmu yang buatku bahagia.

Hai maret, Bulan dimana aku dilahirkan dan aku mencintaimu. Maret ceriaaaaa :)