Jumat, 20 Juli 2012

TakKan Pernah

Ditengah keramaian
Suara riuh rendahnya dunia
Dan kurasa sangat sepi
Hanya suaramu ingin ku dengar
Di kesunyian ini dan memecah keheningannya
Kemanapun aku pergi
Tiada tempat bisa menghiburku
Aku pun smakin sepi
Hangat pelukmu ingin ku rasa
Dimalam yang dingin ini dan memecah kebekuannya
Tak kan pernah ku berpikir berpaling darimu
Walau kesepian menyiksa
Tak sedikit ku merasa lelah denganmu
Walau kau tak ada disini
Diantara banyaknya manusia
Berpasangan dan berbagi rasa
Aku hanya menyaksikan
Hanya dirimu yang aku tunggu
Sampai kini ku bertahan dan menerima kenyataan.

          Kata-kata diatas adalah syair dari lagunya BIP_Takkan Pernah. Lagu ini dulu pernah direkomendasikan mantan Lis ketika kita masih pacaran. Isinya sih dalem banget, lumayan bikin hati adem kalo dengerin lagu ini, coz dulu kita long distance gitu. Kepercayaan dan kesetian yang dalem dari segala yang diharapkan. Bentuk kesetiaan yang dipertanyakan.
 Jadi inget dia deh, yaaaa hanya sekedar merindukan dia yang dulu.

Kamis, 19 Juli 2012

yyyiiipiiiiii

Dua bulan tak menulis itu rasanya seperti memakan coklat tepat pada gigi yang sakit. iya, tak enak, tak nyaman. hihiihihi. Kali ini saya sangaat mengangeni menulis. Bagaimana tidak, semua kata sudah menumpuk dan hampir tumpah tak ada lagi tempat tuk menampung.

***

Tepat hari ini, hari dimana saya mantengin tv agar sayaa tau kapan harus memulai puasa dan pemerintah pun menyatakan hari sabtu mulai berpuasa. Alhamdulillah Tuhan masih mengizinkan saya tuk bertemu dengan ramadhan tahun ini, dan lebih bersyukur lagi, saya bisa berpuasa di kota saya sendiri, berkumpul lagi dengan mereka orang yang saya cintai. yyyiiipiiiiii.


Marhaban Ya Ramadhan, berharap ramadhan tahun ini lebih khusuk, lebih mahir mencuri waktu tuk beribadah. amin

Kamis, 12 April 2012

IbuKu

Kembali membuka album foto puluhan tahun lalu. Kemudian membuka lebar demi lembar dan aku menemukan foto ibuku dulu ketika beliau masih sehat dan bisa berjalan layaknya ibu-ibu lainnya. Sakit yang membuatnya sulit berjalan dan bahkan sulit tuk berkata–kata, walau aku tau dia ingin. Tiba-tiba dada terasa sesak dan air mata pun tumpah tak terbendung. Ya, aku merindukan beliau, lagi–lagi merasa sangat membutuhkan ibuku.

Dulu setiap kali aku mendengar ada ibu dari teman yang berpulang ke Tuhan. Aku selalu bertanya, bagaimana jika hal itu aku yang mengalaminya?? Lalu bagaimana aku bisa melewati hari-hari kedepan tanpa ibu?? Yaa aku sudah mengalaminya. Aku sudah merasakan kehilangan itu sejak lama. Merasa nelangsa kehilangan seseorang yang pertama kali memelukku di dunia. Merasa hidupku tak ada artinya lagi.

Lalu kemudian semua tentang yang kemarin berputar di otakku. Hari – hari ketika ibu membuatkan sarapan untukku, memakaikan seragam sekolah, dan kemudian mengantarkan ku ke sekolah. Aku sangat merindukan itu semua dan juga ibuku.

Sungguh aku telah melewati begitu banyak hal manis dengannya. Aku bersyukur ketika beliau hidup masih sempat merawat beliau, meski itu belum seberapa. Yang menjadi sangat menyesal adalah ketika aku anak perempuannya belum menoreh kata bangga selama beliau hidup. I do Love you Mam.

Ibuku, dia perempuan biasa yang sungguh luar biasa. Aku yakin, kebanyakan anak pasti menganggap ibu merekalah yang terbaik. Dan aku adalah seorang perempuan yang ingin mencontoh setiap laku ibu yang tak pernah mengeluh walau kadang begitu lelah dengan aktifitas beliau.

Ibuku adalah perempuan yang pandai memasak, mengurus anak, bahkan menjahit. Meski beliau sibuk dengan pekerjaannya sebagai pengajar, tetapi beliau tidak pernah menelantarkan suami dan anaknya. Selalu ada waktu untuk kami di rumah. Ibu juga masih sempat menjahitkan ku baju. Dan aku ingin menjadi seperti ibuku yang bisa sangat kuat dan hebat dengan cara beliau sendiri.

Sekarang ketika ibuku tak lagi ada, aku banyak kehilangan hal-hal yang mungkin ketika ada masih bisa kami lakukan bersama. Jujur saja aku selalu iri bila melihat anak perempuan lain tengah belanja bersama ibunya dan masih bisa makan masakan ibunya.

Ibu, aku begitu mencintaimu. Walau tidak akan mampu menyamai cinta yang telah engkau berikan selama ini, selama engkau menemani hidupku. Dan engkau adalah bidadari surga.

Ibu…
Dae, aku dan kakak mencintaimu habis–habisan dan menyayangimu tanpa ampun.

Kota bima,, November 2007, 8:07AM_Kamarku, tempat terakhir ibu menghembuskan nafas. Kamar ini masih tetap sama bu.

Jumat, 09 Maret 2012

Bicara

Hei,
aku dihadapanmu sekarang
ada yang ingin aku bicarakan
hanya berdua saja denganmu
aku harap kau mau mendengarkanku

Hei.
santai saja
wajah kawatirmu terlihat jelas oleh mataku
kenapa kau begitu takut,
aku belum berkata
apa wajahku sebegitu tampak menakutkan,
atau tatapan mataku seperti ingin menerkammu 

Begini,
ada rasa sesak ketika aku berdekatan denganmu
bukan berarti aku menginginkanmu jauh
tidak.
hanya saja, kadang napasku sedikit sukar tertata
kamu tau kenapa?
aku hanya ingin kau mau mendekapku erat
buat aku tenang
buat aku hangat

Sabtu, 03 Maret 2012

Tak Pernah Benar-benar Lupa

Ketika memutuskan tuk mengakhiri cerita yang tertulis oleh waktu, aku merasa bahwa aku perlu melupakan mereka. Iya, mereka mantan orang yang pernah aku sayangi. Aku tak utuh melupakan mereka, mungkin mereka yang sekarang sudah melupakan aku, jauh sebelum aku melangkah dan menyakinkan diri bahwa mereka bagian dari kisah hidupku.

Ternyata aku tak pernah benar-benar bisa melupakan mereka. Aku sudah mencoba untuk melupakan, tapi aku tak mampu lupakan. Aku hanya manusia biasa, dan otak manusia bukan komputer yang bisa menghilangkan memori semudah menginstal ulang kembali. Hatiku pun juga bukan buku yang bisa dengan mudahnya dibuang, dibakar, dan lalu menghilang.

Aku hanya manusia, sebab semakin aku mencoba untuk melupakan semua tentang yang kemarin, semakin aku terperangkap dalam kenangan ketika bersama dulu. Entah kenangan indah ataupun kenangan yang buat airmata pecah. Seberapa pun busuknya, seberapa pun indahnya, aku selalu tak pernah berhasil untuk bisa berhenti mengingat.

Sekarang aku akan menyimpan semua kenangan bersama mereka mantan orang yang pernak aku sayangi dalam kotak di dasar hatiku dan membiarkan waktu yang akan menguburnya bersama kenangan-kenangan yang lain. Iya, kenangan yang layak leyap.

-Berusaha melupakan adalah berusaha untuk terus mengingat-

Kamis, 01 Maret 2012

22 + 25 = 24

"ini tentang peperangan dalam menenangkan jiwa"
***
Hari begitu melelahkan. Iya, bulan februari kemarin adalah bulan dimana aku dan mereka berusaha menjadi orang yang diperuntukkan tak tau putus asa. Kesungguhan, ketekunan tuk menghargai waktu merupakan salah satu kunci menuntaskan tanggung jawab terhadap orang tua. Lengkapnya adalah waktu, usaha dan do'a yang kerap membarengi semua laku dan lisan.

Kala itu jantung berdetak kencang, nafas sedikit sulit tertata, dengan terbata-bata aku mengucap syukur. Terima kasih Ya Allah atas segala rahmad dan karuniaMu. Terima kasih atas semua pinta yang telah Engkau genapi, atas lirih dipertiga malam yang sudah Engkau amini. Kini aku bisa bernafas lega. Tanggung jawabku telah tertunai. Akhirnya skripsi yang menahun dan tak berexpired bisa terselesaikan.
***
Tepat tanggal 22 februari kami berperang untuk memberikan pertanggungjawaban terhadap apa yang telah kami buat. ini adalah jadwal ujian kompre :
 
Jadwal ini sudah membuat perut mules, mata sulit terpejam, keringat tanpa henti bercucur dan kelaparan tiba-tiba hilang.

Wajah-wajah gelisah sebelum kompre. Aku tepat disebelah kiri, yang tengah @sa'ban dan yang sebelah kanan @lady. Yang ini khusus cewek.

Ini wajah para cowok lebay di Teknik Lingkungan. Gayanya sih boleh. Yang lagi pura-pura mencet Hp itu @hary, yang pake kaca mata @dimas, yang sok keren samping dimas itu @andre dan sebelah andre adalah @pian cowok paling grogi di TL. hehehe

Dan lihatlah wajah kami setelah pengumuman kompre, ini nih :
 Wajah bahagia karena kami semua lulus dengan nilai yang memuaskan, Hoooreeeeeiii!!!!!
***
Pada tanggal 25 februari, kami mengikuti yudisium. Yudisium adalah pengesahan kami untuk lulus mengikuti wisuda. Dan ini dokumentasinya ::
 
Bareng Kajur dan Sekjur Teknik Lingkungan

Teknik Lingkungan hanya memproduksi 7 Sarjana ITN Malang.
***
Terimakasih februari, kau memberikan begitu banyak semangat. Keindahan bulanmu yang buatku bahagia.

Hai maret, Bulan dimana aku dilahirkan dan aku mencintaimu. Maret ceriaaaaa :)

Jumat, 10 Februari 2012

Kalut

Lagi-lagi jarak menggelisahkan diriku dan memikirkan bahwa aku lebih membutuhkan ketulusan hatimu mencintaiku. Tentu saja itu semua akan terpahami dihati ini. Ketika semua akan menjadi hilang, dan menjadikan suatu kepergian yang tak pernah mengenal kata pulang. Aku akan tersadar, kehilanganmu tak tergantikan.

Aku disini dengan tubuh yang dipenuhi peluh. Setiap aku mengingat kehilangan, tubuhku seketika bereaksi dengan mengeluarkan toxit melalui keringatku. Mungkin toxit itu yang selama ini membuatku kalut. Kalut yang menghimpit hati yang tertitik dipenghujung pahit.

Aku seperti merasakan indra penglihatku tak seperti dulu, yang begitu tajam melihat sisi yang hampir tak terlihat jelas. Aku merasa buram, kabur, hampir tak terlihat dan mungkin akan buta. Sekalut inikah aku Tuhan.

Aku tak bisa memaksa hatiku tuk menerima cinta baru lebih dini. Aku butuh tuk berfikir. Berfikir bagaimana perasaanmu ketika tau bahwa aku sudah menemukan penggantimu. Mungkin kamu marah atau sebaliknya tersenyum. Entahlah.

Kamu yang sangat paham tentang aku. Semoga aku tak pernah lagi sekalut ini. semoga aku bisa lebih tenang ketika bersedia tuk dicintai. Semoga aku bisa mengikhlaskan semua yang terpendar, hilang tanpa sisa. I hope soo.

Kamis, 02 Februari 2012

Mengejar Maaf

Aku hendak menulis maaf. Kata yang mungkin untuk sebagian orang sangat sukar tuk menyebutkannya. Bahkan buat sebagian yang lain bisa sangat mudah mengucap kata maaf itu. Kata maaf bukan berarti bahwa kita menjatuhkan harga diri, tapi sebaliknya, dengan kata maaf kita lebih bisa menghargai diri sendiri dan juga orang lain.

Aku adalah salah satu yang sangat bisa mengoreksi diri atau yang sangat sadar akan salah. Ketika aku melakukan salah, aku tak segan meminta maaf. aku pun berjanji tak akan mengulang kesalahan yang sama.

Namun disatu sisi, aku adalah orang yang tak pernah mau mendikte orang lain tuk melakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan. Iya, aku tak pernah memaksa orang untuk selalu mengatakan maaf ketika melakukan salah. Karena aku sadar, bahwa kadar kesalahan yang dilakukan orang lain untuk mengexcuse kesalahan itu berbeda-beda.

Mungkin nanti, ketika aku melakukan salah dan aku pun belum mendapatkan maaf, maka aku akan mengejar maaf itu dan menanti agar aku diberi maaf. mungkin akan ku tunggui sampai berjam-jam. Mungkin sampai aku mengetuk nisannya.

-Mengucap maaf itu tak ada expirednya-

Sabtu, 28 Januari 2012

Bungkam


Seberapa besar amarah mu???
Mungkin sebesar dunia, atau sebesar biji bunga bayam, entahlah. Aku tak pernah tau itu. Berpikir kenapa. Yaa, aku masih belum tau kenapa kau tak memberiku kata, satu kata saja. Kembali kau memilih bungkam. Mungkin bungkam cara favoritmu.

Aku sangat ingin  menjamah pikiranmu lalu berbicara santai dengan hatimu. Mungkin dengan nada lirih, aku akan membujuk Tuhan agar mau memberimu suara. Aku tak bisa memaksamu, tapi hati yang berontak ingin di sapa olehmu.

Hal yang perlu aku lakukan, mungkin memintamu dalam diam. Memintamu dalam gelap dan berair mata. Memintamu dalam kesadaran penuh untuk jiwa yang terabaikan.

Mungkin saat ini kamu tidak mau mendengarkanku, atau mungkin kau pura-pura buta untuk tidak melihatku. Namun aku akan terus memintamu, agar kelak kau tak lagi memiara bungkam itu.

Ketahuilah, bahwa aku selalu mendamba agar kelak kau dapat melihat dengan jelas tulisan itu. Bukan melihat saja, tetapi membacanya dengan kepahaman penuh. Iya, tulisan yang aku kirim di inboxmu itu.

Kadang untuk menyukai hal sederhana itu tidak dapat dipaksakan. Begitupun bungkam.
 

Senin, 23 Januari 2012

Quote Of The Day

"Sebuah benda nggak akan bergerak
kalau nggak ada benda lain yang menggerakannya"

dan itu gue :))

Jumat, 20 Januari 2012

Sekarat Mencinta


“Jika sekarang kau mempunyai pacar, ketika kau putus nanti, segeralah datang padaku karna aku akan tetap menunggumu dan bersedia menjadi pacarmu lagi. Dan kalau pun kau sudah menikah dan kelak kau bercerai, aku tetap akan menerimamu utuh tanpa harus mengingat apa-apa yang telah kau perbuat padaku dulu”. Aku tulus bukan iba. Harapku kelak akan seperti ini. Itu kalimat gilaku, sepenggal kalimat ketika aku galau.

Kau tiba-tiba memutuskan untuk enggan menyapaku, untuk tidak lagi menjadikanku masa depanmu. Aku tertegun saat itu, tak percaya. Dan aku pikir kau hanya bergurau saja, gurauan konyolmu. Tapi itu semua ternyata bukan semu. Itu memang terjadi, sampai-sampai membuatku tersedat sedemikian hebat. Merasa kebahagian sekejap lenyap dan membuat hatiku begitu nelangsa sekarat setengah mati. Hatiku seperti tak ditempatnya, tubuhku terasa kosong, hilang isi.

Kalau sedari dulu kau tau bahwa hubungan kita akan berakhir, kenapa kau menjanjikan itu semua hingga bertahun-tahun?? Aku seperti tidak tau harus berpikir apa sekarang. Yang pasti, kau tidak pernah beranjak dari benakku. Satu yang harus kau tau, saat kau enggan menyapaku lagi, saat itu aku sama sekali tidak pernah membencimu, tapi aku makin menggilaimu. Bagaimana tidak, kau tak pernah menorehkan hubungan kita dengan sesuatu yang membuatku menyesal memilihmu.

Bicaralah, aku menunggu suara merdumu. Berkatalah, aku menginginkan kata indah keluar dari mulutmu. Bercengkramalah dengan hatimu, dan aku berharap ada aku disitu.

Kamis, 19 Januari 2012

Cerita Kau Yang Ku Sebut Adikku


Perkenalan kami sangat aneh, dan saat itu aku membencinya. Namun aku bersyukur kebencianku tak permanen. Aku membenci cara dia awal lancang meng-sms dengan kata-kata yang sok kenal, sedikit memelas meminta tuk berteman. Sms itu berlanjut sampai sekarang dan aku tak pernah bosan meladeni sms darinya. Dia menginginkan aku menjadi kakaknya. Dan semenjak itu aku bersedia menjadi kakak untuknya.

Aku sering berantem dengannya, kami sering melontarkan kata ledekan yang buatku girang, ketawa ngakak. Bukan sebel, tapi malah lucu. Berantem layaknya kakak dan adik. Tiba-tiba aku merasa memiliki adik yang begitu kritis, banyak tanya, dan sedikit menyebalkan. Sampai pada suatu hari aku merasa tersinggung dengan ledekannya. Ledekan yang begitu dalam buatku. Aku merasa sangat marah dan memutuskan untuk tidak lagi berhubungan dengannya.

Waktu pun terus berjalan, dan sampai pada saat aku merindukannya. Rindu akan sebutan-sebutan yang buatku tiba-tiba tersenyum lebar. Dan kami pun baikkan lagi. Hahaha lucu, sungguh aku merasa seperti anak kecil. Berharap kejadian itu terakhir kalinya, agar aku tak lagi merasa marah oleh sesuatu yang tidak penting. Dan karena aku tau efek kemarahanku itu yang buat pikiranku menjadi tidak sikron dengan semua yang aku lakukan.

Lalu dia bercerita tentang kejadian semenjak kami tak bertegur sapa. Ternyata banyak cerita yang buat aku tercengang sedemikian hebat. Bagaimana tidak, dia menceritakan tentang sesuatu yang aku pikir, dia tidak mungkin melakukan hal itu. Yaa, sesuatu yang menurutku liar, liar yang dilakukan berulang kali. Dia bilang itu efek dari pertanyaanku. Pertanyaan bodohku kala itu. Oh Tuhan, aku sama sekali tidak mengira bahwa orang yang ku anggap adik itu akan melakukan hal bodoh itu. Saat ini aku hanya bisa mendengarkan semua curhatannya tanpa harus mengguruinya dengan kata-kata yang sok lugas. Apalagi harus mendiktenya dengan kalimat yang sedikit mematikan. Aku membiarkannya agar dia bisa berpikir sendiri.

Kau yang kusebut adikku. Aku ingin kau bisa berpikir logis, bisa mengsingkronkan antara pikiran dan kata hati. Aku ingin kau kelak menjadi orang yang bertanggung jawab untuk dirimu sendiri. Orang yang mampu menerima semua yang berbicara di sekelilingmu. Orang yang tetap tunduk meski terkadang harus merasakan capek dengan tundukan itu.

Rabu, 18 Januari 2012

Selingkuh


Aku kurang pandai memaknai kata itu. Mungkin selingkuh itu seperti getah. Iya getah, getah yang menempel di tubuh, yang enggan hilang kalau bukan diri sendiri yang brontak. Getah yang membekas tak indah, penuh dengan sisa pahit.

Makna selingkuh sungguh berkonotasi liar. Aku menyebutnya racun. Racun yang bisa saja membunuh secara berlahan. Racun yang bisa melumpuhkan sebagian dari bagian yang santun. Bagian yang sisi kemanusiaannya menghilang, leyap, tanpa berlogika.

Kenapa harus melakukan selingkuh, jika kau paham akan makna kata itu. kembali perpikir bahwa ketika sudah berbagi, mungkin kau akan merasakan suatu ketidak-adilan yang menyerupai kebohongan dan dibalut cinta yang lekang. Ya, cinta yang hanya menyakiti. Cinta yang sekedar bermakna pura - pura. Cinta yang memiliki expired. Cinta yang hanya dirasa separuh saja, tidak utuh.

-Mungkin selingkuh itu adalah mencoba berbagi cinta yang salah-

Selasa, 17 Januari 2012

Penanjakan Bromo








Karya Tuhan yang "waooouww" dan ingin kembali menikmati keindahan Bromo.
Perjalanan yang seru dan berkali-kali jeckpot :D

Senin, 16 Januari 2012

Mata

Seberapa pun besarnya kemarahanku padamu, selalu bisa luluh ketika kembali menatap matamu. Entah kenapa, ini selalu terjadi. Apa aku terlalu mencinta? Bukan, bukan itu, tapi matamu begitu teduh, binarannya ampuh buatku terdiam, rapuh dan tak mampu membenci.

Kembali merasakan itu, merasakan teduhnya tatapanmu. Mata yang indah, sempurna menyejukkan.

Lalu aku mulai berkata, Tolong tanyakan kepada Tuhan bagaimana Dia bisa menitipkan mata itu padamu? atau beritau Tuhan, aku ingin memiliki sepasang mata itu.

-Mengamati dengan mata lalu pikiran yang bercerita-

Sabtu, 14 Januari 2012

Cinta Hilang

Awalnya indah dan aku sangat menikmatinya. Menikmati setiap kebersamaan denganmu. Semua tertuang disini, di hatiku. Aku tak pernah menyangka bahwa semua yang aku rasa ini kelak akan menjadi hilang, lenyap, musnah. Kecintaan ini begitu hebat. Ketika bersamamu, semua begitu membahagiakan, membuat langit menyembunyikan bagian buruknya. Membuat aku memahami kesungguhanmu memintaku tuk tetap bersamamu. Tuk selalu menemani.

Sekarang aku sangat ingin mengembalikan semua rasa itu. rasa yang dulu begitu kuat, begitu utuh. Aku ingin sekali mencinta kembali. Ketika ini, ketika aku bertahan tuk menjalani hubungan tanpa cinta. Ya, aku yang sudah tak cinta lagi dan memaksa tuk tetap melanjutkan hubungan separuh ini. Hubungan yang membuatku menangis. Mencari kemana lagi cinta yang dulu pernah ada.

Kau yang mencintaiku sekarang dan aku yang tak cinta lagi sekarang. Pikiranku kini berubah. Aku akan menjalani semua ini, tanpa harus aku memaksakan diri tuk menumbuhkan cintaku lagi. Biarkanlah kau yang mencinta, karna aku butuh cintamu. Menginginkan pribadi sepertimu. Pribadi yang sangat memahami, yang mampu membuatku sedikit menyadari kesalahan ini. Kesalahan tuk tetap memilihmu meski ku tak cinta. Kembali egoku tak mau patuh.

Kau begitu sabar mencintai aku yang cerewet ini. Aku yang bawel. Aku yang tak patuh. Seharusnya aku memahami semua kesabaran itu. kesabaran yang begitu utuh untuk selalu mencintaiku tanpa mengeluh.

Hanya dengan kau yang mencinta saja. Aku tak perlu lagi merasakan terperosok begitu dalam, sakit yang sangat perih. Aku menikmati ini, meski harus terengah-engah.

Kamis, 12 Januari 2012

Rindu GitarKu

Hei, apa kabarmu disana? Apa kau masih menggantung di dinding kamar itu? Atau mungkin kau penuh dengan debu dan di biarkan begitu saja tanpa di jamah oleh mereka? Sungguh aku merindukanmu gitarku.

Biasa, ketika bangun tidur aku selalu memangkumu, lalu memelukmu, memegang, menekan, memetik dan seketika kau bersuara. Dan aku pun bernyanyi. Merasakan pagi yang menyenangkan, juga menenangkanku.

Ketika mengejrengmu, aku merasakan tenang oleh alunan suaramu juga suaraku. Kita sama-sama memiliki suara yang merdu. Sungguh aku tak bisa membendung kekangenan ini. Aku kangen suara gitar yang ku mainkan sendiri. Aku kangen menggila denganmu.

Kamu ingat, ketika lelakiku marah dan aku mencoba membujuknya dengan bernyanyi sambil memetik dawaimu, saat itu lelakiku luluh lantah dan seketika amarahnya buyar. Saat yang tak bisa aku lupakan. Ya, kenangan itu begitu membekas indah.

Gitarku. Yakinlah kita akan bertemu lagi, dan takkan ku biarkan kau terdiam begitu saja. Kita akan kembali menggila, bahkan menikmati malam insomnia bersama.

Aku disini yang hampir mati dibunuh rindu. Ya rindu pada gitarku.

Senin, 09 Januari 2012

Awal Bingung

Horeeeii, akhirnya jadi juga. iya, blok ini akhirnya jadi. Bagaimana tidak, aku sudah menginginkannya sejak lama. Yang pasti blok ini dibuatin teman sih, semua karena keputus asaanku. Ketika aku hendak membuat blog ini, selalu tidak pernah berhasil dan sekarang bisa berkat temen.

Awalnya aku sempat bingung gimana cara ngaplikasiin blog ini, setelah diutak-atik baru deh bisa. Aku juga bingung mau nulis apaan. Semua serba membingingkan.

sebenernya blog ini dibuat cuma iseng-iseng aja sih, cuma buat tempat ngoceh aja. Pengen punya tempat ngoceh di internet dan bisa ngoceh apa aja gitu. hahahaha