Kamis, 12 Januari 2012

Rindu GitarKu

Hei, apa kabarmu disana? Apa kau masih menggantung di dinding kamar itu? Atau mungkin kau penuh dengan debu dan di biarkan begitu saja tanpa di jamah oleh mereka? Sungguh aku merindukanmu gitarku.

Biasa, ketika bangun tidur aku selalu memangkumu, lalu memelukmu, memegang, menekan, memetik dan seketika kau bersuara. Dan aku pun bernyanyi. Merasakan pagi yang menyenangkan, juga menenangkanku.

Ketika mengejrengmu, aku merasakan tenang oleh alunan suaramu juga suaraku. Kita sama-sama memiliki suara yang merdu. Sungguh aku tak bisa membendung kekangenan ini. Aku kangen suara gitar yang ku mainkan sendiri. Aku kangen menggila denganmu.

Kamu ingat, ketika lelakiku marah dan aku mencoba membujuknya dengan bernyanyi sambil memetik dawaimu, saat itu lelakiku luluh lantah dan seketika amarahnya buyar. Saat yang tak bisa aku lupakan. Ya, kenangan itu begitu membekas indah.

Gitarku. Yakinlah kita akan bertemu lagi, dan takkan ku biarkan kau terdiam begitu saja. Kita akan kembali menggila, bahkan menikmati malam insomnia bersama.

Aku disini yang hampir mati dibunuh rindu. Ya rindu pada gitarku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar