Sabtu, 28 Januari 2012

Bungkam


Seberapa besar amarah mu???
Mungkin sebesar dunia, atau sebesar biji bunga bayam, entahlah. Aku tak pernah tau itu. Berpikir kenapa. Yaa, aku masih belum tau kenapa kau tak memberiku kata, satu kata saja. Kembali kau memilih bungkam. Mungkin bungkam cara favoritmu.

Aku sangat ingin  menjamah pikiranmu lalu berbicara santai dengan hatimu. Mungkin dengan nada lirih, aku akan membujuk Tuhan agar mau memberimu suara. Aku tak bisa memaksamu, tapi hati yang berontak ingin di sapa olehmu.

Hal yang perlu aku lakukan, mungkin memintamu dalam diam. Memintamu dalam gelap dan berair mata. Memintamu dalam kesadaran penuh untuk jiwa yang terabaikan.

Mungkin saat ini kamu tidak mau mendengarkanku, atau mungkin kau pura-pura buta untuk tidak melihatku. Namun aku akan terus memintamu, agar kelak kau tak lagi memiara bungkam itu.

Ketahuilah, bahwa aku selalu mendamba agar kelak kau dapat melihat dengan jelas tulisan itu. Bukan melihat saja, tetapi membacanya dengan kepahaman penuh. Iya, tulisan yang aku kirim di inboxmu itu.

Kadang untuk menyukai hal sederhana itu tidak dapat dipaksakan. Begitupun bungkam.
 

Senin, 23 Januari 2012

Quote Of The Day

"Sebuah benda nggak akan bergerak
kalau nggak ada benda lain yang menggerakannya"

dan itu gue :))

Jumat, 20 Januari 2012

Sekarat Mencinta


“Jika sekarang kau mempunyai pacar, ketika kau putus nanti, segeralah datang padaku karna aku akan tetap menunggumu dan bersedia menjadi pacarmu lagi. Dan kalau pun kau sudah menikah dan kelak kau bercerai, aku tetap akan menerimamu utuh tanpa harus mengingat apa-apa yang telah kau perbuat padaku dulu”. Aku tulus bukan iba. Harapku kelak akan seperti ini. Itu kalimat gilaku, sepenggal kalimat ketika aku galau.

Kau tiba-tiba memutuskan untuk enggan menyapaku, untuk tidak lagi menjadikanku masa depanmu. Aku tertegun saat itu, tak percaya. Dan aku pikir kau hanya bergurau saja, gurauan konyolmu. Tapi itu semua ternyata bukan semu. Itu memang terjadi, sampai-sampai membuatku tersedat sedemikian hebat. Merasa kebahagian sekejap lenyap dan membuat hatiku begitu nelangsa sekarat setengah mati. Hatiku seperti tak ditempatnya, tubuhku terasa kosong, hilang isi.

Kalau sedari dulu kau tau bahwa hubungan kita akan berakhir, kenapa kau menjanjikan itu semua hingga bertahun-tahun?? Aku seperti tidak tau harus berpikir apa sekarang. Yang pasti, kau tidak pernah beranjak dari benakku. Satu yang harus kau tau, saat kau enggan menyapaku lagi, saat itu aku sama sekali tidak pernah membencimu, tapi aku makin menggilaimu. Bagaimana tidak, kau tak pernah menorehkan hubungan kita dengan sesuatu yang membuatku menyesal memilihmu.

Bicaralah, aku menunggu suara merdumu. Berkatalah, aku menginginkan kata indah keluar dari mulutmu. Bercengkramalah dengan hatimu, dan aku berharap ada aku disitu.

Kamis, 19 Januari 2012

Cerita Kau Yang Ku Sebut Adikku


Perkenalan kami sangat aneh, dan saat itu aku membencinya. Namun aku bersyukur kebencianku tak permanen. Aku membenci cara dia awal lancang meng-sms dengan kata-kata yang sok kenal, sedikit memelas meminta tuk berteman. Sms itu berlanjut sampai sekarang dan aku tak pernah bosan meladeni sms darinya. Dia menginginkan aku menjadi kakaknya. Dan semenjak itu aku bersedia menjadi kakak untuknya.

Aku sering berantem dengannya, kami sering melontarkan kata ledekan yang buatku girang, ketawa ngakak. Bukan sebel, tapi malah lucu. Berantem layaknya kakak dan adik. Tiba-tiba aku merasa memiliki adik yang begitu kritis, banyak tanya, dan sedikit menyebalkan. Sampai pada suatu hari aku merasa tersinggung dengan ledekannya. Ledekan yang begitu dalam buatku. Aku merasa sangat marah dan memutuskan untuk tidak lagi berhubungan dengannya.

Waktu pun terus berjalan, dan sampai pada saat aku merindukannya. Rindu akan sebutan-sebutan yang buatku tiba-tiba tersenyum lebar. Dan kami pun baikkan lagi. Hahaha lucu, sungguh aku merasa seperti anak kecil. Berharap kejadian itu terakhir kalinya, agar aku tak lagi merasa marah oleh sesuatu yang tidak penting. Dan karena aku tau efek kemarahanku itu yang buat pikiranku menjadi tidak sikron dengan semua yang aku lakukan.

Lalu dia bercerita tentang kejadian semenjak kami tak bertegur sapa. Ternyata banyak cerita yang buat aku tercengang sedemikian hebat. Bagaimana tidak, dia menceritakan tentang sesuatu yang aku pikir, dia tidak mungkin melakukan hal itu. Yaa, sesuatu yang menurutku liar, liar yang dilakukan berulang kali. Dia bilang itu efek dari pertanyaanku. Pertanyaan bodohku kala itu. Oh Tuhan, aku sama sekali tidak mengira bahwa orang yang ku anggap adik itu akan melakukan hal bodoh itu. Saat ini aku hanya bisa mendengarkan semua curhatannya tanpa harus mengguruinya dengan kata-kata yang sok lugas. Apalagi harus mendiktenya dengan kalimat yang sedikit mematikan. Aku membiarkannya agar dia bisa berpikir sendiri.

Kau yang kusebut adikku. Aku ingin kau bisa berpikir logis, bisa mengsingkronkan antara pikiran dan kata hati. Aku ingin kau kelak menjadi orang yang bertanggung jawab untuk dirimu sendiri. Orang yang mampu menerima semua yang berbicara di sekelilingmu. Orang yang tetap tunduk meski terkadang harus merasakan capek dengan tundukan itu.

Rabu, 18 Januari 2012

Selingkuh


Aku kurang pandai memaknai kata itu. Mungkin selingkuh itu seperti getah. Iya getah, getah yang menempel di tubuh, yang enggan hilang kalau bukan diri sendiri yang brontak. Getah yang membekas tak indah, penuh dengan sisa pahit.

Makna selingkuh sungguh berkonotasi liar. Aku menyebutnya racun. Racun yang bisa saja membunuh secara berlahan. Racun yang bisa melumpuhkan sebagian dari bagian yang santun. Bagian yang sisi kemanusiaannya menghilang, leyap, tanpa berlogika.

Kenapa harus melakukan selingkuh, jika kau paham akan makna kata itu. kembali perpikir bahwa ketika sudah berbagi, mungkin kau akan merasakan suatu ketidak-adilan yang menyerupai kebohongan dan dibalut cinta yang lekang. Ya, cinta yang hanya menyakiti. Cinta yang sekedar bermakna pura - pura. Cinta yang memiliki expired. Cinta yang hanya dirasa separuh saja, tidak utuh.

-Mungkin selingkuh itu adalah mencoba berbagi cinta yang salah-

Selasa, 17 Januari 2012

Penanjakan Bromo








Karya Tuhan yang "waooouww" dan ingin kembali menikmati keindahan Bromo.
Perjalanan yang seru dan berkali-kali jeckpot :D

Senin, 16 Januari 2012

Mata

Seberapa pun besarnya kemarahanku padamu, selalu bisa luluh ketika kembali menatap matamu. Entah kenapa, ini selalu terjadi. Apa aku terlalu mencinta? Bukan, bukan itu, tapi matamu begitu teduh, binarannya ampuh buatku terdiam, rapuh dan tak mampu membenci.

Kembali merasakan itu, merasakan teduhnya tatapanmu. Mata yang indah, sempurna menyejukkan.

Lalu aku mulai berkata, Tolong tanyakan kepada Tuhan bagaimana Dia bisa menitipkan mata itu padamu? atau beritau Tuhan, aku ingin memiliki sepasang mata itu.

-Mengamati dengan mata lalu pikiran yang bercerita-

Sabtu, 14 Januari 2012

Cinta Hilang

Awalnya indah dan aku sangat menikmatinya. Menikmati setiap kebersamaan denganmu. Semua tertuang disini, di hatiku. Aku tak pernah menyangka bahwa semua yang aku rasa ini kelak akan menjadi hilang, lenyap, musnah. Kecintaan ini begitu hebat. Ketika bersamamu, semua begitu membahagiakan, membuat langit menyembunyikan bagian buruknya. Membuat aku memahami kesungguhanmu memintaku tuk tetap bersamamu. Tuk selalu menemani.

Sekarang aku sangat ingin mengembalikan semua rasa itu. rasa yang dulu begitu kuat, begitu utuh. Aku ingin sekali mencinta kembali. Ketika ini, ketika aku bertahan tuk menjalani hubungan tanpa cinta. Ya, aku yang sudah tak cinta lagi dan memaksa tuk tetap melanjutkan hubungan separuh ini. Hubungan yang membuatku menangis. Mencari kemana lagi cinta yang dulu pernah ada.

Kau yang mencintaiku sekarang dan aku yang tak cinta lagi sekarang. Pikiranku kini berubah. Aku akan menjalani semua ini, tanpa harus aku memaksakan diri tuk menumbuhkan cintaku lagi. Biarkanlah kau yang mencinta, karna aku butuh cintamu. Menginginkan pribadi sepertimu. Pribadi yang sangat memahami, yang mampu membuatku sedikit menyadari kesalahan ini. Kesalahan tuk tetap memilihmu meski ku tak cinta. Kembali egoku tak mau patuh.

Kau begitu sabar mencintai aku yang cerewet ini. Aku yang bawel. Aku yang tak patuh. Seharusnya aku memahami semua kesabaran itu. kesabaran yang begitu utuh untuk selalu mencintaiku tanpa mengeluh.

Hanya dengan kau yang mencinta saja. Aku tak perlu lagi merasakan terperosok begitu dalam, sakit yang sangat perih. Aku menikmati ini, meski harus terengah-engah.

Kamis, 12 Januari 2012

Rindu GitarKu

Hei, apa kabarmu disana? Apa kau masih menggantung di dinding kamar itu? Atau mungkin kau penuh dengan debu dan di biarkan begitu saja tanpa di jamah oleh mereka? Sungguh aku merindukanmu gitarku.

Biasa, ketika bangun tidur aku selalu memangkumu, lalu memelukmu, memegang, menekan, memetik dan seketika kau bersuara. Dan aku pun bernyanyi. Merasakan pagi yang menyenangkan, juga menenangkanku.

Ketika mengejrengmu, aku merasakan tenang oleh alunan suaramu juga suaraku. Kita sama-sama memiliki suara yang merdu. Sungguh aku tak bisa membendung kekangenan ini. Aku kangen suara gitar yang ku mainkan sendiri. Aku kangen menggila denganmu.

Kamu ingat, ketika lelakiku marah dan aku mencoba membujuknya dengan bernyanyi sambil memetik dawaimu, saat itu lelakiku luluh lantah dan seketika amarahnya buyar. Saat yang tak bisa aku lupakan. Ya, kenangan itu begitu membekas indah.

Gitarku. Yakinlah kita akan bertemu lagi, dan takkan ku biarkan kau terdiam begitu saja. Kita akan kembali menggila, bahkan menikmati malam insomnia bersama.

Aku disini yang hampir mati dibunuh rindu. Ya rindu pada gitarku.

Senin, 09 Januari 2012

Awal Bingung

Horeeeii, akhirnya jadi juga. iya, blok ini akhirnya jadi. Bagaimana tidak, aku sudah menginginkannya sejak lama. Yang pasti blok ini dibuatin teman sih, semua karena keputus asaanku. Ketika aku hendak membuat blog ini, selalu tidak pernah berhasil dan sekarang bisa berkat temen.

Awalnya aku sempat bingung gimana cara ngaplikasiin blog ini, setelah diutak-atik baru deh bisa. Aku juga bingung mau nulis apaan. Semua serba membingingkan.

sebenernya blog ini dibuat cuma iseng-iseng aja sih, cuma buat tempat ngoceh aja. Pengen punya tempat ngoceh di internet dan bisa ngoceh apa aja gitu. hahahaha